Sejarah Fotografi


Dasar-dasar fotografi mengembalikan kita sampai ke jaman Romawi kuno, dimana sejarah kamera dimulai pada abad ketujuh belas. Sejarah fotografi berkisar sekitar inovasi usaha untuk mereproduksi gambar, apakah upaya itu berhasil atau fotografi menemui akhir.

1.      Sejarah Camera Obscura
Sejarah fotografi kuno dapat ditelusuri kembali ke perangkat yang dikenal sebagai kamera obscura. Sebuah kamera obscura terdiri dari salah satu ruang gelap atau kotak dengan lubang kecil di salah satu ujungnya. Dengan lubang yang cukup kecil, gambar terbalik dari apa yang ditangkap lubang diperbesar secara berlawanan di dinding kamera obscura.
Kemampuan kamera obscura untuk mereproduksi gambar akan menjadi dasar untuk lensa kamera fotografi sebagai teknologi canggih. Dengan munculnya kamera obscura, kombinasi cahaya dan proses kimia juga memasuki dunia fotografi. Pada titik ini, sejarah fotografi modern dan kamera pun dimulai.
2.      Sejarah Pinhole Camera/Kamera Lubang Jarum
Di Inggris seorang bernama William Henry Fox Talbot juga melakukan percobaan yang pada akhirnya menemukan suatu proses untuk membuat foto dengan kamera yang dinamakan pinhole camera. Kamera lubang jarum menggunakan konsep yang sama dengan kamera obscura, yaitu memproyeksikan citra dari obyek di luar, melalui sebuah lubang yang sangat kecil. Hanya saja, kamera lubang jarum tidak sebesar ruangan seperti halnya kamera obscura.
Untuk memproduksi citra yang akan tercetak di atas media (misalnya kertas khusus/lempengan logam), kamera lubang jarum membutuhkan waktu exposure penangkapan cahaya) yang lama, bahkan sangat lama bila dibandingkan dengan kamera biasa, bisa beberapa menit, hingga berjam-jam.
3.      Sejarah Kamera Foto
Kamera foto berarti suatu alat yang fungsinya tidak hanya memproyeksikan citra saja, tetapi juga menggambarkan citra tersebut ke atas sebuah media, secara permanen. Kamera foto merupakan hasil pengembangan dari fungsi yang sudah ada pada kamera obscura temuan Al-Hazen. Bila menelusuri sejarah penemuan kamera foto modern, maka kita akan bertemu dengan 4 orang tokoh dari abad ke-19 yang telah berjasa menunjukkan jalan menuju dunia fotografi modern.
Orang yang pertama adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, Joseph Nicéphore Niépce. Di tahun 1820an ia melakukan eksperimen dengan kamera obscura. Niépce menyisipkan sebuah media ke dalam kamera obscura berupa lempengan timah yang diolesi minyak khusus, agar citra yang terproyeksikan bisa terekam dalam media itu.
Dimulai dengan eksperimen Joseph Nicéphore Niépce yang mengembangkan kamera obscura agar bisa merekam gambar, dilanjutkan oleh Louis JM Daguerre dengan daguerreotypenya yang menyempurnakan hasil eksperimen Niépce, kemudian William Henry Fox Talbot yang mempunyai konsep serupa dengan Daguerre, dan terakhir George Eastman, yang memproduksi kamera Kodaknya yang murah serta mudah digunakan, dan akhirnya membuat fotografi menjadi semakin memasyarakat.
4.      Sejarah Film
Film atau rollfilm adalah media yang menyimpan gambar negatif dari sebuah foto. Gambar negatif ini kemudian diproses dengan cara-cara tertentu agar gambarnya bisa tercetak pada media lain (kertas), dan jadilah sebuah foto.
Perkembangan awal dari film adalah lempengan timah/logam yang dipergunakan oleh Niépce, Daguerre dan Talbot untuk merekam gambar yang dihasilkan dari alat mereka masing-masing. Akan tetapi lempengan yang telah dilapisi oleh berbagai macam zat kimia itu, tidaklah bisa disebut sebagai film karena gambar dibuat tercetak pada lempengan itu juga. Sedangkan definisi film adalah media yang menyimpan gambar negatif, untuk kemudian diproses agar bisa tercetak pada media lain.
Pengembangan pun terus dilakukan, film yang lebih modern dan biasa kita gunakan terdiri 3 hingga 20 lapisan, dan merupakan campuran dari berbagai bahan kimia. Adapun unsur-unsur yang terdapat pada film itu akan menentukan sensitifitas, kontras, resolusi dan efek-efek lain pada foto yang dibuat.
Menjelang akhir abad 20, muncul film jenis baru. Film baru itu adalah film elektronik (media penyimpanan data) yang digunakan pada kamera digital. Karena lebih murah dan bisa digunakan berulang-ulang, kini orang lebih memilih untuk memanfaatkan fotografi digital dan film elektronik tadi. Hasilnya pun bisa menyamai bahkan melebihi kualitas dari foto yang dihasilkan film konvensional, karena fotografi digital bisa menggunakan format file gambar tanpa kompresi yang dinamai RAW.
5.      Fotografi Digital
Fotografi digital merupakan salah satu inovasi terbaik dalam dunia fotografi. Kehadirannya telah mengubah paradigma masyarakat yang menganggap bahwa fotografi adalah suatu bidang yang mahal dan sulit untuk dikuasai. Fotografi digital benar-benar bisa memberikan kepraktisan dan kemudahan bagi setiap orang untuk membuat sebuah foto yang baik. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, dan beragam fitur untuk membuat foto yang bagus, muncul sebuah ungkapan bahwa setiap orang bisa menjadi fotografer profesional.
Pada tahun 1970an, dunia jurnalistik turut mempengaruhi kemunculan kamera digital. Saat itu, terdapat sebuah tuntutan untuk menghadirkan foto dari suatu peristiwa yang terjadi, secepat mungkin. Maka digunakanlah media pemindai foto (scanner). Sebuah foto dipindai menjadi data elektronik, kemudian dikirimkan melalui jalur telepon. Akan tetapi, cara ini juga masih dianggap merepotkan, karena terjadi penurunan kualitas gambar yang cukup signifikan dan proses pengiriman foto pun masih memerlukan waktu yang relatif lama.
Untuk menjawab persoalan ini, diperlukan suatu kamera yang bisa secara langsung menciptakan foto yang berupa data elektronik. barulah pada bulan Desember tahun 1975, seorang teknisi dari perusahaan Kodak yang bernama Steven Sasson, menjadi orang pertama yang menemukan Kamera Digital.
Kamera yang dibuatnya, menggunakan sensor CCD sebagai media penerimaan gambar dan hanya mampu menghasilkan foto hitam putih dengan resolusi sebesar 0,01 megapixel (320 x 240 pixel). Media penyimpanannya adalah sebuah kaset tape, sedangkan untuk melihat hasil gambar, kamera ini harus disambungkan terlebih dahulu dengan sebuah televisi. Kamera ini mempunyai bobot seberat 3,6 kg dan membutuhkan waktu tak kurang dari 23 detik untuk memproses satu buah foto.
Walaupun kamera digital model pertama ini masih belum praktis dan belum sepenuhnya menjawab persoalan-persoalan yang terjadi, tapi alat ini telah menjadi awal mula dari kemudahan dan kepraktisan teknologi fotografi digital yang kita nikmati sekarang ini. Setelah penemuan dari kamera digital model pertama, kamera-kamera digital selanjutnya terus bermunculan dengan perbaikan-perbaikan dari model sebelumnya, dengan berbagai fitur serta kemampuan yang baru.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Novia. S. Rahayu mengatakan...

waaahhh bagus gin dah komplit...laen kali kita nyari referensi lebih banyak..buat pemula oke lah..hehe

Ghina Afini Capriditi mengatakan...

sipsip,,
tinggal nyari sumber yang lain lagi biar tambah mantap mamen.. haha..

Posting Komentar